18 sep 2014
By . Nirwana0904114369@gmail.com
angsahitam
inbox.comFitnah Akhir Zaman Menurut Penjelasan Beberapa Hadits

Hari Qiamat pasti terjadi, Pada waktu
itu langit akan pecah, gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya
akan hancur lebur ... Sebelum itu banyak peristiwa besar akan terjadi,
sebagai tanda hampir tiba waktunya ... , kemerosotan Ummat Islam, para
Ulama berkurang, ujian berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa
ditengah -tengah Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa
bumi, peperangan demi peperangan ...
Al-Qur'an dan Hadits adalah pusaka yang
ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada
umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini
selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits
adalah pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta
keterangan yang lengkap dan jelas tentang identitas Islam itu sendiri.
Sebenamya, segala masalah yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman,
baik yang telah lalu, dewasa ini dan yang akan datang, semuanya telah
diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan
tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan
tentang cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Dalam hal ini,
termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di akhir zaman,
sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka
dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam ajaran yang murni
serta terhindar dari segala kerusakan dan bid'ah serta bahaya kesesatan.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan
dalam kitabnya seperti berikut: Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab
al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar dan
berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar)
dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau
naik lagi ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar,
maka beliau turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah
selesai shalat Ashar beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan
khutbahnya sehingga tenggelam matahari. Beliau memberitahu kepada kami
segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa yang
pandai di kalangan kami, dialah yang paling banyak menghafalnya." (H.R.
Muslim)
Di dalam khutbah yang panjang itu,
Baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan hal- hal yang
berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir zaman
dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat.
Berkata Huzaifah bin al- Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang
telah aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan
salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang
dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari AbuHurairah Ra., bahwasanya
Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang
berkata, "orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang
berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mere ka." (HR. Muslim).
Keterangan Imam Nawawi ketika menulis
Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, beliau memberikan penjelasan
seperti berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan mengatakan
orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian
rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak
rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih
mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. Adapun orang
yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya perhatian orang
banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat
nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari perasaan cemburu
terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya. Hadits ini
sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan
kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman seperti
apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran
umat Islam dan kemerosotan moral mereka.
Oleh karena itu, kita coba mengaitkan
hadits-'hadits tersebut dengan realitas umat Islam dewasa ini, maka
janganlah kita merasa bangga dan 'ujub dengan diri sendiri, bahkan
hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan seenaknya
menuding orang lain. Walaupun kerusakan moral umat Islam dewasa ini
perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan, namun penyingkapannya itu
perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih
sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan
bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain. Mudah-mudahan Allah
Subhanahu wa Ta'ala dengan limpah karunia-Nya mencucuri kita rahmat,
taufiq dan hidayah. Aaamiin.
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari
Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan
cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab
dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari
ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan
Baginda menemukan ujung ibu jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya
(jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya
(Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan
binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?"
Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan
sudah terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keterangan Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau
daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka
kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak
hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan
dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan
menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh karena itu segala bentuk
kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera dibasrni, dan segala
kemaksiatan hendaklah segera dirnusnahkan, supaya tidak terjadi
malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan
kernungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk
yang berada di tempat itu.



Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa
Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia
ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang
menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan
dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain.
Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat
Islam banyak bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri.
Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan
MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya
banyak mernbuat kerusakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan
kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan
campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar,
sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat
tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka,
lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini
telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.







Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari
Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat
sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga
jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka".
Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan
maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?"
(kalau bukan mereka). (HR. Muslim).














SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana
bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan
orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka
salah seorang sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari
itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan
kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu
banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati
musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit
'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai
Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". (HR.
Abu Daud).
Keterangan memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini,
menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak,
yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi
tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka
ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari
seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan
melumpuhkan kekuatan umat Islam. Sebenarnya, sebab kekalahan kaum
Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, yaitu adanya
penyakit "wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang
sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut
mati".Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari
Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat
sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga
jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka".
Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan
maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?"
(kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Keterangan Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup"
orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang
remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke
lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus
mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan
sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam
yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara
hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang
Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani
dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya
Allah ! Selamatkan kami dari mereka.
GOLONGAN ANTI HADITS
GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia
berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda;
"Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk
bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya
sebuah hadits dari haditsku maka ia berkata: "Pegangan kami dan kamu
hanyalah kitabullah (Al-Qur'an) saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an
kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang
diharamkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam samalah hukumnya
dengan apa yang diharamkan Allah Subhanhu wa Ta'ala ". (HR. Abu Daud dan
Ibnu Majah).
Keterangan Laki-laki yang dimaksudkan di
dalam Hadits ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadits
sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur'an. Ia hanya percaya
kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan menjadi sumber hukum dan
tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama
Islam. Karena ia tidak akan dapat memahami Al-Qur'an jika tidak kembali
kepada Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Al-Qur'an banyak
menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka
Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan kandungan ayat-ayatnya
serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena itu, syariat tidak akan
sempurna kalau hanya dengan Al- Qur'an saja, tetapi ia mesti disertai
dengan Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
Dari
Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu
menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu
yang dikehendaki Allah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. M ereka senantiasa
menang. (HR. Bukhari).
Keterangan Allah Subhanahu wa Ta'ala
telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab
itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji akan memelihara kitab -Nya
(Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang
akan memikul tugas dakwah hingga tetap eksis golongan mukminin di
permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman
permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat
Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat.
Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi
dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang
berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan
pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang
menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam
Hijriyah.
Begitu pula halnya dengan pembantaian
terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus
(Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis
Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary
Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan
seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian
yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun
mereka masih eksis dan masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat
di dalam peta dunia hari ini. Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat
Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan
yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.
Walau pun banyak di kalangan Umat Islam
yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang
berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syi'ar Islam
diinjak-injak di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syi'ar Islam
masih gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis Islam ditindas dan
disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan
dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari
permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan
mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap
jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang
jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU
Dari
Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit -penyakit yang
pemah menimpa umat -umat dahulu. " Sahabat bertanya, "Apakah
penyakit-penyakit umat -umat terdahulu itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah : (1 )terlalu sombong,
(2) terlalu mewah, (3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin, (4) tipu
menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6)
dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi." (HR. Hakim).
Keterangan Penyakit-penyakit yang
disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi telah banyak
kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat
penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam
dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan
jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari harta benda
sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu
diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan tipu
muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis hanyalah
kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah kita
renungkan maksud Hadits ini, dan marilah kita memperhitungkan diri
sebelum kita diperhitungkan di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
ISLAM KEMBALI ASING
Dari
Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan
kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR.
Muslim).
Keterangan Islam mulai tersebar di
Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan
pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah
itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua
pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil
dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri.
Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang
Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan
Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang dingin
oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sehat.
Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu
shalat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan shalat,
maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang
yang tidak shalat sambil bersenda- gurau ketika orang lain shalat tidak
dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah
seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih
dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang
mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang
Islam.
BAHAYA KEMEWAHAN
Rolls-Royce Unveils Phantom 102EX
Dari Ali bin Abi Thalib Ra.;
"Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus'ab bin Umair Ra .. dan
tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal
dengan kulit. Tatkala Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melihat
kepadanya. Baginda menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan
kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat
dimanjakan oleh ibunya), dan karena memandang nasib Mus'ab sekarang
(ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan
segala harta benda dan kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Bagaimanakah keadaan kamu pada
suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di
waktu sore dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu
hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi
(menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka'bah?. Maka
jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu
lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan
perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadat saja dan tidak bersusah payah
lagi untuk mencari rezeki". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada
keadaan kamu pada hari itu ". (HR. Tirmizi).
Keterangan Dalam Hadits ini Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu
waktu akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Di waktu
pagi memakai satu pakaian dan di waktu sore memakai pakaian yang lain
pula. Hidangan makan tak putus-putus. Rumah- rumah mereka indah dan
dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga
mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya
sudah beres, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat.
Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu
'Alaihi wa Sallam mengatakan, "Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih
baik untuk kita," artinya lebih memberikan kesempatan untuk kita
melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari
berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala., seperti yang berlaku
hari ini. Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan,
namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan
kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan
ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada,
sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita
sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah
lebih banyak lagi.
Luxury IbizaVilla
Tidak ubahnya seperti apa yang pernah
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Seandainya
seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat
untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah
(menemui kematian)." Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam
mengumpulkan harta kekayaan. Ia senantiasa mencari dan menambah,
sehingga ia menemui kematian. Maka ketika itu, barulah ia menyadari diri
dengan seribu satu penyesalan. Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak
berguna lagi Oleh karena itu, janganlah kita lupa da ratan dalam mencari
harta kekayaan.
Tak peduli halal atau haram, yang
penting harta dapat dikumpulkan. Tak peduli waktu shalat, bahkan semua
waktu digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta
benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bisa digunakan
untuk menolong orang lain yang kurang berkemampuan dan sering-seringlah
bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana
adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia
menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari
Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum Muslimin
memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu
dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. "Hai orang Islam.
inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah ia!,
kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), karena sesungguhnya
pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya).
(HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini memberikan harapan
yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan
mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang- orang
Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan
menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di
dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan
kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong
oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun
akan memberi pertolongan kepada mereka.
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari
Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua kejadian
yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua
saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-
orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu lalu
mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui
pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam;
menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau
bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu
dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang
ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari
dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan
(menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan
kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan
kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi,
padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil
lalu menggelindingkannya dengan kakinya .. "Kemudian pagi-pagi (jadilah)
orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang
mau menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan
Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang
amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah
tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik
otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan
sekalipun hanya seberat biji sawi. " Maka sesungguhnya telah sampai
waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang
saya hendak bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka
agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah
yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani
atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya
kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang
yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk
mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya
tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan
Fulan (orang-orang tertentu saja)." (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini menunjukkan, sifat
amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin,
sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk
menjaga amanah pun telah khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat
kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang
kelihatannya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia adalah seorang
penipu.
ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH
Aleister Crowley, sejahat-jahat manusia abad ini
Dari Aisyah Ra. ia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Tidak akan
terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi
ibu bapaknya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca
akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan
berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan para orang
tua serta orang yang jahat berani melawan orang -orang baik. (HR.
Thabrani).
Keterangan Di antara tanda-tanda qiamat
ialah: (1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya. (2) Bila
hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi
kotor). (3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat
kejahatan sangat banyak. (4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan
tidak mendapat kemudahan yang sewajamya. (5) Anak-anak sudah berani
melawan orang tua. (6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang
yang baik dan tidak malu terhadap mereka. Kelihatannya corak masyarakat
kita pada hari ini tidak banyak bedanya dari apa yang disebutkan oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari kita melihat
kebenaran dari apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala
menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan
terdahulu.
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Akan datang suatu zaman saat itu orang yang beriman tidak
akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawanya dari
puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang
lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian
(pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan
sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apabila
ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti
kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan
anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang
tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka
kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab
mengi kuti kehendak tetangganya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?"
(kebinasaan seseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya,
atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu
'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan menghinanya dengan kesempitan
kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia menceburkan dirinya di jurang
-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi).
Keterangan Benar sekali sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui
perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh karena mengikuti
kemauan isteri, anak, orang tua, famili atau tetangganya, dia sanggup
menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati
mereka.
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda,. ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka,
keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang
mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.
Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok
waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas
kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua
golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau
harumnya. Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak
perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim).
Keterangan
Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini dapat kita
lihat dari realitas masyarakat hari ini. Ada golongan yang seenaknya
memukul orang lain dengan cambuk tanpa ditanya, bertindak dengan hukum
rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya,
kalau dikatakan berpakaian pun bisa, karena masih ada secarik kain di
atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga, karena
walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah
dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat
tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat.
Kemudian berjalan sambil mengayun- ayunkan badan dengan sanggul yang
besar, seperti ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk sorga
dan tidak akan dapat mencium bau harumnya, walaupun semerbak harumnya
telah tercium darijarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai
kepadanya.
ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA MENDAPATKAN HARTA

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata:
Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Akan datang suatu
zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana ia mendapatkan
harta, apakah dari sumber yang halal ataupun haram." (HR. Nasa'i).
Keterangan Zaman sekarang merupakan
zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu dinilai
dengan harta. Manusia cakar mencakar untuk memperoleh sebanyak mungkin
harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan darimana datangnya harta yang
didapat, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang
penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi
kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti kemauan isteri atau anak-anaknya.
Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA Dari Abu Hurairah Ra.
ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan
tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia terlibat dalam
memakan harta riba. Kalau ia tidak memakannya secara langsung, ia akan
terkena debunya." (HR. Ibnu Majah) Keterangan Kandungan sabda Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata
kita pada hari ini.
ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR
Dari
Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda; "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang
meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka
meminum) sambi! diiringi dengan alunan musik dan suara biduanita. Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan
gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengubah mereka menjadi kera
atau babi." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan:
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan
mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis
minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan haus.
Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya
ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara'. Kemudian, menjadi
kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan
juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan
diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan
kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi
demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai
satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jikalau golongan ini
belum sampai ke tingkatan berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan
babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai caia hidup kera
dan babi.
SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN
Dari Anas Ra. ia berkata; "Aku akan
menceritdkan kepada kamu sebuah Hadits yang tidak ada orang lain yang
akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda; "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu,
banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit
kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus limapuluh
orang perempuan." (HR. Bukhari Muslim).

Keterangan Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah
sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit
kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada
hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah
kaum lelaki. Di sebagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang
lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti
di segenap tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih
banyak dari lelaki. Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan
lebih banyak dari kaum lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku,
karena yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki,
bukannya perempuan ... dan juga Allah Subhanahu wa Ta'ala menghendaki
kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi perempuan dan
sedikit sekali bayi lelaki.
HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. ia
berkata (dalam sebuah Hadits yang panjang): "Kemudian Jibril bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan
kepadaku tentang hari qiamat?" Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
menjawab .. , "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang
bertanya." Maka Jibril berkata, "Kalau begitu coba khabarkan kepadaku
tanda-tandanya, " Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "hamba
sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa
sandal (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing,
berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi-tinggi." (HR. Muslim).

Keterangan Di antara tanda qiamat ialah,
bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan
hamba yang kemudian akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka
anak ini berpangkat ayahnya, yaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga
sebagian yang memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik kepada
keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan
yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik,
di mana yang baik dikatakan buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan
baik. Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai sandal atau orang
miskin yang semestinya mendahulukan membeli sandal dari yang lain,
tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya
terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang
dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya
dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu kemarin masih saja
belum mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat
mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.
ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari
Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
''Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang
teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya laksana orang yang
memegang bara api. (HR. Tirmidzi).
Keterangan Yang dimaksudkan di sini
ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa saja yang hendak
mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesulitan dan tantangan
yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya
akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya
tidak mendorong untuk menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada
di sekelilingnya mendorong untuk berbuat kemaksiatan yang dapat
meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan
kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam terjepit dalam melaksanakan
ajaran agamanya di samping tidak mendapat fasilitas yang sewajarnya.
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda; "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan.
Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar
dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang
amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah
golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya, "Apakah Ruwaibidhah itu hai
Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang kerdil,
hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak." (HR. Ibnu
Majah).
Keterangan Zaman yang disebutkan di atas
adalah zaman penuh tipuan. Tipuan segi material dan tipuan segi
pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan orang yang khianat
serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak
diberikan ruang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara
hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN
Dari Abu Hurairah Ra., katanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Hari qiamat tidak
akan terjadi sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah
(ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta
sering terjadi "al-Harj". Sahabat bertanya, "Apakah al-Harj itu hai
Rasulullah?". Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Peperangan,
peperangan, peperangan. Beliau mengucapkannya tiga kali". (HR. Ibnu
Majah).

Keterangan Realitas dunia hari ini
membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak alat-alat modem yang
dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak
peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh karena itu banyak orang
berlomba-lomba meraup untuk meraih keuntungan dalam memproduksi dan
memperdagangkan alat- alat tersebut. Karena masing-masing tamak dan
rakus, maka terjadilah perebutan yang mengakibatkan berlakunya
peperangan demi peperangan.
Dari hari ke hari peperangan berkobar
dengan tidak henti- hentinya. Padam di suatu tempat, menyala pula di
tempat lain. Satu sama lain saling cakar mencakar. Semakin maju
teknologi, semakin tersiksa manusia karenanya. Sebenamya teknologi
tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh
di bawah etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri.
Sedangkan teknologi yang dikemukakan
oleh dunia barat pada hari ini didasarkan kepada kepentingan pribadi dan
mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk
menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Kelihatannya,
begitulah keadaan yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai
ke titik akhir, yaitu qiamat.
WAKTU TERASA PENDEK
Dari
Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka
setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti
seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti
satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. " ( sebentar
saja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi).
Keterangan Waktu akan terasa berlalu
begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah
berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita
seakan- akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita
diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita
selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu. Menurut Imam
al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut
keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani
itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita
laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit urusan
yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari qiamat hampir
tiba.
MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI
Dari
Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada satu ketika dibawa ke hadapan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu adalah
emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan
mereka. Maka sahabat berkata: "Hai Rasulullah ! Emas ini adalah hasil
dari tambang kita". Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab,
"Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan
menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi).
Keterangan Tepat sekali apa yang telah
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam limabelas abad
yang lampau. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan tambang bumi,
seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus
dan menguasainya adalah orang- orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu
realitas yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di
antara tanda dekatnya hari qiamat.
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH SUBUR
Dari
Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam.; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga Tanah Arab (yang tandus
itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai- sungai." (HR.
Muslim).
Keterangan Sekarang kita telah mulai
menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat
tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering krontang tetapi sekarang
telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumputan dan pohon-pohon
kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang
dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada
pohon-pohonan. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon- pohonan,
sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah
naungannya.
Keadaan ini walaupun menyejukkan mata
memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat
berhimpunnya seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan
tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah
Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijriyah.
UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN
Dari
Abu Hurairah Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat
terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih
beriman di waktu pagi, kemudian di waktu sore dia sudah menjadi kafir,
atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu sore,
kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah
menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia ", (HR. Muslim).
Keterangan Hadits ini menerangkan kepada
kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian terhadap iman seseorang di akhir
zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi
kafir di waktu sore. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di
waktu sore. Tiba-tiba besok paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat
perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam
godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang
menggadaikan imannya karena hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda
dunia.
Dunia lebih dicintai mereka daripada
iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, "Kecuali orang
yang hatinya dihidupkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ilmu."
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita di antara orang
yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat
ini.
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari
Ma 'qil bin Yasar Ra. ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: "Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia
yang dahsyat) adalah seperti berhijrah kepadaku." (HR Muslim).
Keterangan Orang yang dapat beribadah
dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang penuh dengan huru-hara
dan gangguan dari segenap penjuru, dan dapat mengingat Allah Subhanahu
wa Ta'ala di waktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan
yang melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang
telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan kita termasuk dalam kalangan mereka
yang dapat beribadah walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat
sibuk, dan mudah-mudahan kita mendapat pahala besar yang telah
dijanjikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam itu.
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT(IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYAAN
Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari
qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, yaitu sebuah sungai yang
ada di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung dari
emas. Banyak orang yang terbunuh karena memperebutkannya. Maka
terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang.
Dan masing-masing yang terlibat berkata. "Mudah-mudahan akulah orang
yang selamat itu. "Di dalam riwayat lain disebutkan: "Sudah dekat suatu
masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan
perbendaharaan dari emas, maka siapa saja yang hadir di situ janganlah
ia mengambil sesuatu pun dari harta itu. " (HR. Bukhari Muslim).

Keterangan Hadits ini jelas sekali
menerangkan, di negara Iraq dan sekitarnya akan berkobar peperangan yang
disebabkan memperebutkan kekayaan yang ada di sana, banyak yang menjadi
korban dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dialah yang selamat.
TAK ADA IMAM UNTUK SHALAT BERJAMA'AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda: "Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri
tegak beberapa lama, karena mereka tidak mendapatkan orang yang dapat
mengimami mereka shalat." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Walaupun secara pasti pada
hari ini kita belum sampai ke tingkatan yang telah disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut, namun masyarakat kita
sekarang sudah menuju ke sana. Banyak masjid-masjid yan•g tidak
mempunyai Imam yang benar-benar dapat melaksanakan peranan seorang Imam.
Kelihatannya, masyarakat kita kurang memberikan perhatian kepada
ilmu-ilmu syari'at. Mereka yang berilmu pun banyak yang tidak menghadiri
shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang yang jahil. Apabila
keadaan ini berkepanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga
kepada tingkatan keadaan yang telah dinyatakan Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam tersebut.
ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Sa 'idi Ra. ia
berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ya Allah!
Jangan Engkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak
bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi,
dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka
seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah
orang Arab (pada fasihnya)." (HR. Ahmad).
Keterangan Mungkin zaman sekarang sudah
mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama.
Mereka takut mendekati para ulama, karena khawatir perbuatan mereka akan
ditegur. Orang tidak malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan
orang yang tinggi pribadinya. Terkadang, sengaja maksiat itu dibuat-buat
di hadapan para ulama untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk
menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering
memutarbalikkan kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat
hati orang lain, padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga
untuk menerkam dan memangsa musuhnya.
